Si Karismatik Charlie Wade - Chapter 195
Harold terpaku menyaksikan pemandangan di hadapannya. Ia tahu Charlie kuat, tapi tak pernah terbayang dalam benaknya bahwa para pengawal bersenjata pisau pun tak mampu menandinginya. Charlie bergerak bagai dewa pembunuh, membuat kaki Harold gemetar ketakutan.
Semua ini bermula dari perintah Nyonya Wilson untuk merebut vila. Harold, yang menyimpan dendam terhadap Charlie, dengan sukarela mengajukan diri untuk melaksanakan tugas ini. Namun kini, setelah menyaksikan Charlie merobohkan seluruh pengawal tanpa tergores sedikitpun, keberaniannya luruh seketika.
Apakah Charlie ini masih manusia?
Dengan langkah mantap dan wajah sedingin es, Charlie berjalan menghampiri Harold. Sudah saatnya memberi pelajaran yang tak akan pernah dilupakannya.
Wajah Harold memucat. “Kamu tidak bisa membunuhku!” suaranya bergetar. “Aku adalah putra keluarga Wilson. Jika kamu berani menyentuh sehelai rambutku, Keluarga Wilson tidak akan pernah melepaskanmu!”
Charlie terus melangkah, tak terusik oleh ancaman kosong itu. Dengan gerakan cepat, ia mencengkeram kerah Harold. “Keluarga Wilson yang kamu sebutkan, di mataku, tidak ada artinya bagiku selembar rambut pun!”
“Claire, paman kedua, tolong suruh Charlie berhenti…” Harold memohon dengan panik, kesombongannya telah lenyap tak berbekas.
“Kamu pantas mendapatkannya hari ini!” Claire menjawab dingin.
Jacob menatap bergantian antara putrinya dan keponakannya, hatinya bergejolak. Ia telah benar-benar kecewa dengan keluarga Wilson. Harold memang keponakannya, tapi jika dia sendiri tak peduli dengan ikatan keluarga, mengapa Jacob harus peduli? Namun, mengingat kekuatan keluarga Wilson, Jacob khawatir mereka akan membalas dendam jika Charlie membunuh Harold.
“Charlie, beri dia pelajaran saja,” kata Jacob akhirnya, suaranya terdengar lelah.
Charlie mengangguk dingin. Dalam sekejap, ia membanting Harold ke tanah. Wajah Harold membentur kerikil, darah segar mengalir dari luka-lukanya.
“Aku bisa menyelamatkan hidupmu,” Charlie berkata dengan nada mengancam, “karena kamu membuatku kesal, aku akan memberimu hukuman yang lebih buruk dari kematian. Ini akan membuatmu sengsara seumur hidup!”
Tanpa peringatan, Charlie melancarkan pukulan telak ke bagian bawah perut Harold, tepat mengenai titik Dantian-nya. Harold, yang tak memiliki dasar seni bela diri, tak mampu menahan serangan itu. Rasa sakit yang tak tertahankan menjalar ke seluruh tubuhnya, membuatnya berguling-guling di tanah. Ia tak menyadari bahwa pukulan itu telah menghancurkan kejantanannya untuk selamanya.
Setelah memanggil petugas keamanan untuk menangani para penyerang, Charlie bergegas memeriksa kondisi Barry. Ia menghela napas lega mendapati penjaga vila itu hanya mengalami luka ringan di kulit. Namun amarahnya terhadap keluarga Wilson semakin membara – jika mereka tak tahu malu, jangan salahkan dia jika bertindak kejam!
***
Malam itu, di rumah, Jacob duduk termenung di sofa. Luka di wajahnya telah diobati, meski hidungnya masih membengkak dan dahinya masih memar. Hatinya terasa dingin dan tak nyaman mengingat pengawal suruhan kakak tertuanya telah memukulnya tanpa belas kasihan.
Claire dengan lembut mengobati luka di dahi ayahnya. “Ayah, Charlie telah membalaskan dendam untukmu. Jadi tidak perlu dianggap terlalu serius lagi.”
Jacob menghela napas panjang. “Aku kecewa. Ibuku dan saudara laki-lakiku, tidak ada dari mereka yang memperlakukanku sebagai keluarga sendiri.” Ia terdiam sejenak sebelum melanjutkan, “Claire, sekarang setelah mereka mengeluarkanmu dari Wilson Group, apa rencanamu selanjutnya?”
Madara Info
Madara stands as a beacon for those desiring to craft a captivating online comic and manga reading platform on WordPress
For custom work request, please send email to wpstylish(at)gmail(dot)com