Si Karismatik Charlie Wade - Chapter 198

Pil Penyembuhan Sanxue yang Charlie racik bukanlah obat biasa. Resep rahasia ini merupakan warisan dari Sun Simiao, seorang praktisi pengobatan Tiongkok yang sangat terkenal pada masa Dinasti Tang. Meski karya-karyanya seperti “Qianjin Fang” dan “Tang New Materia Medica” lebih dikenal luas dan menjadi pegangan para tabib di berbagai dinasti, ada satu karya istimewa yang tersembunyi – “Sun’s Medical Canon” – yang kini telah terserap ke dalam “Buku Apokaliptik”.

Berbeda dengan dua buku medis pertama, “Sun’s Medical Canon” memiliki nilai klinis yang jauh lebih tinggi. Namun ironisnya, buku ini nyaris tak dikenal sama sekali. Bahkan sebagian besar praktisi pengobatan Tiongkok modern pun belum pernah mendengar namanya. Buku ini telah benar-benar hilang ditelan waktu.

Dengan cermat mengikuti resep kuno tersebut, Charlie berhasil membuat enam butir pil seukuran kenari dalam waktu singkat. Tepat setelah ia menyelesaikan ramuannya, Claire kembali memapah Jacob masuk ke rumah.

Kondisi Jacob tampak semakin memburuk. Setiap langkahnya diiringi ringisan kesakitan yang tertahan.

“Ayah,” Claire berkata dengan nada cemas, “jika memang tidak membaik, sebaiknya kita ke rumah sakit saja untuk pemeriksaan. Bagaimana?”

Jacob menggeleng lemah. “Ah, sudahlah, terlalu merepotkan ke rumah sakit. Nanti harus tes darah, tes urin, dan rontgen macam-macam. Biar aku duduk istirahat di sofa sebentar saja. Pasti akan membaik dengan sendirinya.”

Sebenarnya, Jacob baru saja mencoba pijat akupunktur di klinik pengobatan Tiongkok. Namun bukannya membaik, kepalanya justru terasa semakin berdenyut-denyut. Saat ini, yang ia inginkan hanyalah duduk diam – ia takut akan pingsan jika terlalu banyak bergerak.

Charlie muncul dari dapur membawa pil-pil yang baru diraciknya. Aroma obat yang khas segera memenuhi ruangan.

“Charlie, kamu merebus obat?” Claire bertanya heran.

Charlie menunjukkan pil-pil di tangannya. “Ayah, pil ini dapat mengaktifkan sirkulasi darah dan menghilangkan stasis. Khasiatnya sangat baik. Cobalah.”

Jacob mengambil sebutir pil dan mengamatinya. Aroma obat yang segar langsung menguar, memberikan sensasi menyegarkan saat dihirup.

“Kamu yang membuat pil ini?” tanyanya tak percaya.

“Ya, baru saja selesai kuracik.”

“Sejak kapan kamu belajar ilmu pengobatan?”

Charlie tersenyum tipis. “Dulu di panti asuhan, ada seorang penyapu tua yang leluhurnya praktisi pengobatan Tiongkok. Aku belajar banyak darinya.”

“Benarkah?” Jacob masih ragu. “Apa mungkin ajaran dari seorang penyapu tua bisa manjur?”

“Dijamin ampuh,” Charlie meyakinkan. “Cobalah dulu, pasti akan menyembuhkan penyakit Ayah.”

Meski masih was-was, rasa sakit yang tak tertahankan membuat Jacob memberanikan diri. Dalam beberapa teguk, ia menelan pil pemberian menantunya itu.

“Ayah, bagaimana rasanya?” Claire bertanya cepat, bahkan sebelum sempat menanyakan asal-usul obat tersebut.

“Rasanya… sepertinya kepalaku langsung terasa lebih ringan,” Jacob menjawab dengan nada takjub. Pil itu memang bekerja dengan cepat – seolah ada hembusan angin segar yang menyapu seluruh tubuhnya, membuat pernapasannya lebih lancar dan nyeri di kepalanya berangsur menghilang.

“Charlie, dari mana kamu mendapatkan obat sehebat ini?” tanya Jacob antusias.

“Graham baru saja mengirimkan beberapa bahan obat. Aku hanya meraciknya ulang.”

“Ah, Tuan Quinton ini benar-benar orang baik!” Jacob memuji berulang kali. “Mendengar aku terluka, dia bahkan repot-repot mengirimkan obat khusus!”

Claire mengangguk setuju. “Semua orang di Kota Aurous Hill memang selalu memuji kebaikan Graham. Kalau saja paman juga memiliki hati sebaik Tuan Quinton, tentu semua tidak akan berakhir seperti ini.”

Mendengar nama Christopher disebut, wajah Jacob langsung muram. “Sudahlah, jangan sebut dia lagi,” ujarnya sambil melambaikan tangan lemah.

Setelah meminum obat, Jacob segera kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Charlie memperhatikan wajah Claire yang masih diliputi kekhawatiran.

“Kamu juga perlu istirahat,” Charlie berkata lembut. “Jangan terlalu memikirkan hal ini. Percayalah, keluarga Wilson pasti akan membayar untuk semua yang mereka lakukan hari ini!”