Si Karismatik Charlie Wade - Chapter 199

Di vila keluarga Wilson, suasana tegang menyelimuti ruangan tempat Nyonya Wilson dan Christopher menanti kabar dari Harold. Mereka berharap akan mendengar berita kemenangan tentang keberhasilan merebut vila mewah itu. Namun yang mereka terima justru kabar mengejutkan – Harold tidak hanya terluka parah, tapi juga ditahan polisi atas tuduhan penyusupan ilegal dan penganiayaan!

Amarah Nyonya Wilson meledak seketika. “Pasti ini ulah Claire dan keluarganya lagi! Benar-benar keterlaluan!”

Christopher, yang cemas mendengar putranya terluka, ikut tersulut amarahnya. “Bu! Jacob sudah keterlaluan! Kamu harus menuntut keadilan untuk Harold! Bagaimanapun, Jacob selalu menuruti kata-katamu. Apa pun yang kamu perintahkan, dia pasti akan melakukannya!”

“Tentu saja!” Nyonya Wilson mendengus dingin. “Bagaimana mungkin keluarga mereka bisa mempertahankan vila itu? Bukankah mereka sudah tidak punya apa-apa? Tanpa uang dan kekuatan, bagaimana bisa melawan kita! Mereka pasti akan kesulitan membayar biaya pemeliharaan vila yang sangat mahal itu!”

Pembicaraan mereka terhenti ketika seorang pelayan mengumumkan kedatangan tamu. “Nyonya, Tuan Zeke White, kepala keluarga White, baru saja tiba!”

“Oh?” Mata Nyonya Wilson berbinar. “Suruh dia masuk! Kebetulan sekali, aku baru saja ingin menanyakan padanya mengapa vila itu diberikan kepada keluarga itu. Dia, Zeke White, yang akan menjadi besan kita, bagaimana bisa memperlakukan kita seperti ini?”

Zeke White memasuki ruangan bersama keponakannya, Gerald. Keduanya datang dengan satu tujuan yang jelas – membatalkan pertunangan. Sebenarnya, Gerald sendiri sudah lama merasa bosan dan muak dengan Wendy. Baginya, keluarga Wilson jelas tidak sepadan dengan keluarga White. Ketika pamannya mengusulkan pembatalan pertunangan, ia menyambut gagasan itu tanpa keberatan sedikitpun.

“Oh, besan sudah datang! Mengapa tidak memberi kabar dulu?” Nyonya Wilson menyapa dengan ramah.

“Nyonya Wilson yang sangat agung!” Zeke menyahut dengan nada mencemooh yang nyaris tak tersamarkan.

Nyonya Wilson, yang tidak menangkap sindiran dalam kata-kata itu, tersenyum malu. “Mengapa kamu berkata begitu?”

Ia berpaling pada Christopher. “Jarang sekali ketua keluarga White berkunjung langsung. Mengapa kamu tidak mempersilakan Tuan White masuk dan duduk? Ini adalah calon keluarga besan kita!”

“Saya tidak akan masuk,” Zeke menolak dengan dingin. “Saya datang khusus untuk membicarakan pernikahan antara dua keluarga kita.”

“Oh, tentu saja, Tuan White,” Nyonya Wilson menyahut antusias. “Jangan khawatir, kita akan mengadakan pesta pernikahan yang tak kalah mewahnya. Silakan sampaikan jika Anda punya permintaan khusus.”

“Saya akan langsung ke intinya saja,” Zeke berkata tegas. “Keluarga White telah mempertimbangkan matang-matang. Perbedaan antara keluarga kita terlalu besar. Karena itu, saya datang untuk membatalkan pertunangan antara Gerald dan Wendy.”

“Apa? Membatalkan pertunangan?” Nyonya Wilson dan Christopher terpaku, seolah disambar petir di siang bolong.

Wendy, yang berdiri di belakang mereka, tak kalah terkejutnya. “Mengapa? Saya sudah menetapkan tanggal pernikahan dengan Gerald!”

Ia berpaling pada tunangannya dengan tatapan memohon. “Gerald, ada apa ini?”

Gerald hanya mengangkat bahu dengan canggung. “Ini keputusan keluarga, aku tidak punya wewenang apa-apa.”

Dunia seolah runtuh bagi keluarga Wilson. Pernikahan yang telah lama mereka rencanakan, yang bahkan sudah diumumkan kepada seluruh kerabat dan teman, yang tinggal menunggu pelaksanaannya bulan depan, kini hancur dalam sekejap.

Nyonya Wilson merasakan impiannya hancur berkeping-keping. Pernikahan ini seharusnya menjadi batu loncatan bagi kejayaan keluarga Wilson. Namun kini, keluarga White telah menghancurkan segalanya hanya dengan satu kata pembatalan.