Si Karismatik Charlie Wade - Chapter 201

Nyonya Wilson merasa seolah disambar petir di siang bolong. Pikirannya berkecamuk dalam kebingungan yang tak tertahankan. Bagaimana mungkin Charlie, yang selama ini ia anggap remeh, bisa memiliki pengaruh sebesar ini? Bahkan mampu membuat keluarga White memutuskan tali pertunangan dengan keluarga Wilson?

Hatinya berdenyut nyeri memikirkan kenyataan pahit ini. Ia ingin memohon kepada Zeke White untuk tidak meninggalkan keluarga Wilson, namun sia-sia – keluarga White telah mengabaikan mereka sepenuhnya. Setelah menyampaikan pembatalan pernikahan, Zeke dan Gerald langsung pergi tanpa menoleh lagi.

Wendy, yang tak kuasa menahan beban kesedihan, jatuh pingsan dengan air mata masih mengalir di pipinya. Selama beberapa tahun terakhir, ia telah memberikan segalanya untuk Gerald, bahkan pernah mengandung anaknya. Kini semua itu berakhir begitu saja, menyisakan kebencian yang mendalam terhadap neneknya sendiri dalam hatinya.

Christopher, sang ayah, juga merasakan tekanan yang luar biasa. Selama ini ia telah menuruti semua keinginan ibunya untuk melawan Jacob, adik kandungnya sendiri. Namun apa yang ia dapat? Putranya terluka dan ditahan polisi, sementara putrinya ditinggalkan begitu saja oleh Gerald.

“Bu,” Christopher mengeluh pahit, “Aku selalu menurutimu, apapun yang kamu minta. Tapi lihat sekarang, masalah ini telah membawa kerugian besar bagi keluargaku!”

Nyonya Wilson, yang masih berusaha mengendalikan emosinya, menjawab, “Jangan panik dan terburu-buru! Harold bisa kita bebaskan dengan uang. Soal pernikahan Wendy, apa yang perlu dikhawatirkan? Gadis secantik dia tidak perlu takut tidak dapat jodoh. Pasti masih banyak putra orang kaya yang mau mengejarnya!”

Ia melanjutkan dengan penuh keyakinan, “Jangan lupa, kita masih memiliki kontrak kerja sama dengan Emgrand Group. Ini adalah andalan keluarga Wilson! Jika kita menyelesaikan kontrak dengan baik, keluarga Wilson tidak perlu bergantung pada siapapun, termasuk keluarga White! Kita akan menjadi raksasa bisnis dengan kekuatan kita sendiri!”

“Bu,” Christopher bertanya cepat, “selama ini Claire yang selalu menangani proyek Emgrand Group. Sekarang dia sudah dikeluarkan dari Wilson Group. Bukankah kita harus segera mengganti posisi direktur?”

“Tentu saja!” Nyonya Wilson menjawab mantap. “Jangan khawatir, aku akan menyerahkan posisi ini kepada Harold! Begitu urusannya dengan polisi selesai, Harold akan menjadi direktur Wilson Group dan bertanggung jawab penuh atas kerja sama dengan Emgrand Group!”

Wajah Christopher langsung berseri-seri. Di tengah kerugian besar yang menimpa keluarganya, setidaknya masih ada kompensasi dari ibunya. Dengan proyek ini diberikan kepada putranya, masih ada harapan untuk memperbaiki masa depan.

“Kita tidak boleh membuat kesalahan sekecil apapun dalam kerja sama dengan Emgrand Group,” Nyonya Wilson menekankan. “Aku akan membantu Harold dengan segenap kekuatan. Kita harus menyelesaikan proyek ini dengan sempurna, sehingga bisa mendapatkan lebih banyak proyek dari Emgrand Group!”

“Bu, jangan khawatir,” Christopher meyakinkan, “aku akan memastikan Harold bekerja maksimal!”

Tepat saat itu, terdengar ketukan di pintu. Seorang pria berjas melangkah masuk ke halaman rumah keluarga Wilson.

“Permisi, apakah Nyonya Wilson ada? Saya ingin bertemu dengannya.”

“Saya sendiri,” Nyonya Wilson menyahut. “Anda siapa?”

“Selamat siang, saya kepala pengacara Emgrand Group.”

Mendengar nama Emgrand Group disebut, wajah Nyonya Wilson langsung cerah. “Oh! Silakan masuk!”

“Tidak perlu,” pria itu menjawab dingin. “Saya hanya datang untuk menyerahkan surat pengacara secara langsung.”

“Surat pengacara?” Nyonya Wilson bertanya bingung. “Surat pengacara apa?”

“Surat pengacara untuk pengakhiran kontrak,” jawab pria itu tegas. “Setelah pertimbangan matang, Emgrand Group memutuskan untuk mengakhiri semua kerja sama dengan keluarga Wilson. Kami tidak akan pernah bekerja sama lagi dengan keluarga Wilson dalam bentuk apapun di masa depan. Mohon terima surat ini dan harap datang dalam tiga hari ke depan untuk penandatanganan penghentian kerja sama.”

“APA?!”